Pernikahan agung (Royal Wedding) putri bungsu Sri Sultan Hamengku Buwono X, Gusti Kangjeng Ratu Bendara, BA dan Kangjeng Pangeran Harya Yudanegara, BA yang akan digelar pada 18 Oktober menjadi perhelatan yang indah sepanjang masa. Kemegahan perhelatan itu sudah tergambar dari gladi bersih yang dilakukan Jumat 14 Oktober 2011.
Gambaran kemegahan pernikahan Gusti Kangjeng Ratu Bendara, BA dan Kangjeng Pangeran Harya Yudanegara, BA sudah bisa terlihat dari busana yang bakal dikenakan keduanya. Seorang desainer batik, Afif Syakur sengaja didaulat langsung oleh istri Sri Sultan Hamengku Buwono X, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas sekitar sembilan bulan lalu.
Pasangan Gusti Kangjeng Ratu Bendara, BA dan Kangjeng Pangeran Harya Yudanegara, BA akan mengenakana kain kampuh bermotif semen rojo berwarna biru kehitaman. Kain yang diberi logo inisial kedua calon pengantin, Y dan B, itu mirip aslinya yaitu kain kampuh yang menjadi warisan turun-temurun keluarga Keraton Ngayogjokarto Hadiningrat.
Achmad Ubaidillah, nama asli Pangeran Harya Yudanegara, diarak dengan menggunakan kereta Kyai Kanjeng Jong Wiyat yang merupakan kereta peninggalan keraton. Kereta itu diiringi 10 kereta lainnya koleksi keraton.
Pernikahan Gusti Kangjeng Ratu Bendara, BA dan Kangjeng Pangeran Harya Yudanegara, BA akan dihadiri 4.000 undangan. Di saat pelaksanaannya nanti, Jalan Malioboro dan sekitarnya akan ditutup.
Area jalan dari Keraton, sepanjang Malioboro hingga komplek Kepatihan, ditutup untuk kirab pengantin pada Selasa (18/10/2011) selama 3 jam.
Gambaran kemegahan pernikahan Gusti Kangjeng Ratu Bendara, BA dan Kangjeng Pangeran Harya Yudanegara, BA sudah bisa terlihat dari busana yang bakal dikenakan keduanya. Seorang desainer batik, Afif Syakur sengaja didaulat langsung oleh istri Sri Sultan Hamengku Buwono X, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas sekitar sembilan bulan lalu.
Pasangan Gusti Kangjeng Ratu Bendara, BA dan Kangjeng Pangeran Harya Yudanegara, BA akan mengenakana kain kampuh bermotif semen rojo berwarna biru kehitaman. Kain yang diberi logo inisial kedua calon pengantin, Y dan B, itu mirip aslinya yaitu kain kampuh yang menjadi warisan turun-temurun keluarga Keraton Ngayogjokarto Hadiningrat.
Achmad Ubaidillah, nama asli Pangeran Harya Yudanegara, diarak dengan menggunakan kereta Kyai Kanjeng Jong Wiyat yang merupakan kereta peninggalan keraton. Kereta itu diiringi 10 kereta lainnya koleksi keraton.
Pernikahan Gusti Kangjeng Ratu Bendara, BA dan Kangjeng Pangeran Harya Yudanegara, BA akan dihadiri 4.000 undangan. Di saat pelaksanaannya nanti, Jalan Malioboro dan sekitarnya akan ditutup.
Area jalan dari Keraton, sepanjang Malioboro hingga komplek Kepatihan, ditutup untuk kirab pengantin pada Selasa (18/10/2011) selama 3 jam.
Pada Royal Wedding ala Keraton Yogyakarta, terdapat beberapa keunikan yang tidak akan ditemui pada acara-acara pernikahan lainnya.
Nah. seperti apa keunikan dan kemegahan Royal Wedding ala Keraton Yogyakarta ?
1. Kraton Wedding kali ini akan berlangsungh selama empat hari empat malam, di mulai sejak 16 Oktober hingga 19 Oktober 2011 yang resepsi pernikahannya akan digelar di di Kepatihan, tempat tinggal Patih Danurejo yang kini sudah berubah fungsi menjadi Kompleks Kantor Gubernur Provinsi DIY.
2. Dalam prosesi pertama Kraton Wedding, kedua calon mempelai nyantri di Masjid Panepen yang terletak di dalam kompleks Kraton Yogya. Prosesi tersebut disebut Mujahadah.
Dalam prosesi tersebut, Mas Ubay dan Jeng Reni (sapaan akrab calon mempelai) akan menempa batin dengan agama serta mendapat wejangan seputar agama.
3. Dalam acara kirab pengantin, kedua mempelai akan menaiki kereta pusaka yang dikenal dengan Kereta Kyai Jongwiyat. Kereta ini beratap terbuka dan beroda empat. Kereta Kyai Jongwiyat adalah peninggalan Sri Sultan Hamengku Buwono VII dan saat ini disimpan di Museum Kereta di Jl Rotowijayan, Yogyakarta.
4. Dalam siraman yang berlangsung Senin (17/10/2011) di Sekarkedhaton, wanita yang hadir harus memakai kebaya tangkeban tanpa plisir dan sanggul tekut. Aturan tersebut harus dipenuhi.
5. 18 perias dilibatkan dalam Kraton Wedding. 18 perias tersebut terdiri dari 14 perias wanita dan empat perias laki-laki. Tienuk Riefki, perias pengantin tradisional langganan selebriti kembali dipercaya pihak Keraton Yogyakarta merias kedua calon mempelai.
6. Seluruh prosesi Kraton Wedding akan didokumentasikan menjadi sebuah film dokumenter berdurasi sekitar satu jam. Proses pembuatan film dokumenter pernikahan adat keraton ini sudah dimulai sejak Juli 2011.
7. Sekitar 200 angkringan gratis akan disajikan di sepanjang Jalan Malioboro, Yogyakarta pada 18 Oktober mendatang. Angkringan tersebut disediakan oleh warga Yogyakarta sebagai wujud rasa bahagia dari rakyat untuk keraton yang sedang menggelar pesta pernikahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar