Senin, 26 Maret 2012

Penalaran dalam Penulisan Ilmiah

Arti Istilah Penalaran 

          Penalaran merupakan suatu proses berpikir dalam menarik suatu kesimpulan (natijah) yang berupa pengetahuan. Penalaran menghasilkan pengetahuan yang dikaitkan dengan kegiatan 'berpikir', dan bukan hanya dengan 'perasaan' saja. Tidak semua kegiatan berpikir harus menyandarkan diri pada penalaran. Tidak semua kegiatan berpikir harus bersifat logis dan analitis. Penalaran juga merupakan suatu kegiatan berpikir yang mempunyai karakteristik tertentu dalam menentukan kebenaran. Berpikir merupakan suatu kegiatan untuk menemukan pengetahuan yang benar. Apa yang disebut benar bagi tiap orang adalah tidak sama. Benar bagi kita, belum tentu bagi orang lain, benar bagi orang lain, belum tentu bagi kita. Maka oleh sebab itu, proses kegiatan berpikir untuk dapat menghasilkan pengetahuan yang benar, itupun berbeda-beda. Dapat dikatakan bahwa tiap jalan pikiran mempunyai apa yang disebut sebagai kriteria kebenaran. Dan kriteria kebenaran ini merupakan landasan bagi proses penemuan kebenaran tersebut.
Setiap saat dalam hidup manusia, terutama dalam keadaan terjaga (tidak tidur) pasti melakukan aktifitas berpikir. Berpikir tentang apapun, mulai dari kehidupan, ekonomi, dan berbagai aspek lainnya. Saat berpikir, mungkin akan muncul pikiran-pikiran di benak kita secara acak yang biasanya tidak nyata. Berpikir seperti itulah yang sering disebut melamun. Namun jika berpikir secara sadar dan pikiran-pikiran muncul secara sistematis, tersusun dalam urutan yang saling berhubungan dan bertujuan untuk mencapai atau mendapat kesimpulan, itulah yang disebut dengan bernalar. Selain itu setiap orang memiliki sel-sel otak yang bekerja menurut tugasnya masing-masing. Salah satu pekerjaannya adalah berpikir. Setiap waktu, manusia pasti berpikir kecuali saat sedang tidur. Proses berpikir disebut juga dengan penalaran. Dalam penalaran, proporsi yang dijadikan dasae penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasilnya/kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence). Hubungan antara premis dan konklusi disebut dengan konsekuensi.
Penalaran berasal dari kata nalar yang berarti pertimbangan baik dan buruk, Penalaran merupakan proses berpikir yang membuahkan pengetahuan. Dalam penalaran untuk mencapai kebenaran ilmiah terdapat dua jenis cara penarikan kesimpulan, yaitu penalaran induktif dan penalaran deduktif.


Penalaran Induktif
Penalaran yang bertolak dari penyataan-pernyataan yang khusus dan menghasilkan simpulan yang umum. Penalaran induktif terbagi menjadi beberapa, yaitu:

Generalisasi :
Proses penalaran yang mengandalkan beberapa pernyataan yang mempunyai sifat tertentu untuk mendapatkan simpulan yang bersifat umum

Analogi :
Cara penarikan penalaran dengan membandingkan dua hal yang mempunyai sifat yang sama.

Hubungan kausal :
Penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan.




Penalaran Deduktif
Penalaran deduktif adalah kegiatan berpikir yang sebaliknya dari penalaran induktif. Deduksi adalah cara berpikir di mana dari pernyataan yang bersifat umum ditarik kesimpulan yang bersifat khusus. Penarikkan kesimpulan secara deduktif biasanya mempergunakan pola berpikir yang dinamakan silogisme. Silogisme disusun dari dua buah pernyataan dan sebuah kesimpulan. Pernyataan yang mendukung silogisme ini disebut sebagai premis yang kemudian dibedakan menjadi :

a. Premis mayor

b. Premis minor

Sumber:
http://fikarzone.wordpress.com/2011/02/11/apa-itu-penalaran-induktif/
http://komunitasfilsafat.blogspot.com/2011/03/apa-itu-penalaran.html
http://punya-eka.blogspot.com/2010/03/apa-itu-penalaran-reasoning.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar